Friday 29 January 2016

MENGENAL RANGKAIAN HORIZONTAL DALAM PENERIMA TV (AUDIO VIDEO)

Substansi :
  • CARA KERAJ OSC. HOR. HARTLEY
  • OSC. HOR. COUTN DOWN
  • Fungsi dan Kerja Bagian HOR DRIVE
  • Fungsi dan Kerja Bagian HOT.
  • TRANSISTOR POWER
  • DIODA DAMPER
  • CAPASITOR RESONAN
  • FERITE CORE
  • KOREKSI CACAT SCAN HOR.
  • CARA KERJA RANGKAIAN PELIPAT DUA TEGANGAN SETENGAH GELOMBANG

CARA KERAJ OSC. HOR. HARTLEY


Frekuensi resonansi ditentukan oleh nilai rangkaian paralel resonator L701 dan L708. Transistor Q703 digunakan sebagai penguat aktif dan mendapatkan tegangan bias dari R708 Capasitor C707 dipakai sebagai couple feedback positif agar rangkaian dapat beresonansi frekuensi osc. diadjust dengan mengatur inti ferrite dari induktor L701 mempunyai center tap, dimana center tap arah GND mempunyai lilitan yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang kearah capasitor (C707).

OSC. HOR. COUTN DOWN
Dari sync.select

VCO menggunakan external keramik resonator untuk menghasilkan frekuensi 500KHz (32FH) dari frekuensi ini, yang mana dilakukan setelah melalui driver (8) dan (4), maka akan diperoleh frekuensi HOR. (FH) agar frekuensi HOR. stabil, maka dilengkapilah dengan rangkaian HOR. AFC.

Fungsi dan Kerja Bagian HOR DRIVE

Berfungsi sebagai penyedia power untuk Mengontrol Transistor HOT sehingga dapat saturasi (on full phase).
Agar diperoleh efisiensi maximun, maka interstage couple menggunakan trafo sebagai matching impedance, bagian HOR.DRIVE output yang mempunyai impedansi tinggi dan bagian input transistor HOR. mempunyai impedansi lebih rendah, sebab beban (load) output berupa kumparan, pada saat transistor "off", maka akan menyebabkan terjadinya osilasi parasitik yang terjadi karena adanya resonansi antara kumparan primer trafo dengan floating capasitif dari rangkaian untuk menghilangkan osilasi parasitik ini, maka dipasang serial RC Filter pada bagian primer trafo HOR.DRIVE.
RC Decoupling Filter dipasang pada bagian supply untuk menghilangkan ripple tegangan supply yang dapat menimbulkan gangguan garis-garis vertical hitam putih pada bagian kiri raster.

Fungsi dan Kerja Bagian HOT.
Fungsi utama adalah untuk menyediakan arus gigi gergaji untuk mengontrol deflection yoke HUT (High Voltage Tension) juga berfungsi sebagai beban output bagi transistor HOT. Umumnya digunakan couple capasitif (dengan ELCO) untuk menghubungkan dari HOR.OUT ke deflection yoke. Komponen utama rangkaian HOR.OUT ke deflection yoke adalah terdiri dari berikut ini :

TRANSISTOR POWER
Transistor HOT DRIVE oleh pulsa kotak dan berlaku sebagai switch on-off.

DIODA DAMPER
Umumnya sudah menjadi satu kesatuan dengan transistor HOT, jika dioda open (rusak) maka akan menyebabkan gangguan ringging pada raster yang berupa garis-garis HOR. hitam putih pada bagian kanan raster dan kalau dibiarkan hidup terlalu lama akan menyebabkan TR.HOR rusak.

CAPASITOR RESONAN
Tr.HOT dioda damper dan capasitor resonan secara keseluruhan ini menentukan bentuk arus gigi gergaji, perubahan nilai capasitor akan mempengaruhi lebar deflection HOR. (HOR.size), jika nilai capasitor ini menurun s/d banyak/lepas tidak terpasang, maka akan menyebabkan TR.HOR out rusak.

FERITE CORE
Pada bagian ini kadang dipakai ferite core pada kaki-kaki Transistor yang berfungsi untuk menghindarkan agar frekuensi HOR. tidak dipancarkan oleh bagian yang bersangkutan, sebab jika sampai diterima kembali oleh bagian tuner akan dapat menimbulkan gangguan padal monitor.

KOREKSI CACAT SCAN HOR.
Berfungsi untuk memperbaiki cacat deflection HOR. pada bagian HOR.OUT dapat dijumpai beberapa macam rangkaian corector.

  • Pada waktu Q501 ON (Sw 1 tertutup), maka arus listrik (L) mengalir pada power supply.
  • Saat Q501, off (Sw1 terbuka) arus listrik pada deflection yoke tidak segera nol, dikarenakan sifat natural dari kumparan yang dilewati arus listrik, oleh karena itu arus listrik L.Y mengisi (charge) condensator (CI2).
  • Saat pengisian C selesai, maka condensator (c) mengeluarkan isinya (discharge) menuju LY sebagai I3.
  • Saat arus discharge I3 selesai, maka pada LY timbul counter elektro motive (gaya gerak listrik balik) dimana forward bias terhadap dioda, maka mengalirkan I4 melalui dioda, demikian peristiwa ini selalu berulang-ulang.
  • tegangan anode CRT harus tinggi mendekati 25kv.
  • untuk menghasilkan tegangan tinggi itu menggunakan output HOR. dan gambar diatas merupakan contoh rangkaian dengan tegangan tinggi.
  • pulsa output HOR. diberikan pada rangkaian penyearah pendobel (pelipat dua), biasanya rangkaian pembangkit tegangan tinggi dibuat bersama dengan rangkaian output deflection HOR.
  • pada TV dengan layar yang besar (inch) membutuhkan daya output dari transistor output HOR. yang lebih besar, maka transistor-transistor output HOR. menggunakan teknik rangkaian paralel, atau ada juga yang menggunakan rangkaian pembangkit tegangan tinggi duluar/teripsah dengan rangkaian deflection HOR.
CARA KERJA RANGKAIAN PELIPAT DUA TEGANGAN SETENGAH GELOMBANG











  • jika E1 diberikan tegangan, maka C3 mendapat muatan dengan arah arus yang ditunjukan seperti pada (1), sehingga tegangannya sama dengan E1, kemudian C3 mendapat tegangan lagi dari E2, sehingga muatannya menjadi terkuras dengan arah arus yang digambarkan oleh (2) pada gambar.
  • arus pengurasan ini untuk memberikan muatan pada 2 capasitor C1 dan C2, tapi karena tegangan E2 negaif dan capasitor C1 dan C2 diseri dan diberi muatan oleh rangkaian penjumlah E1 dan E2, maka tegangan pada C1 dan C2 bernilai (E1 + E2)/2
  • bila E1 on, maka C3 mendapatkan muatan melalui jalan (arah arus (3)) pada Gb. karena C1 dan C2 telah mendapat muatan, maka jalur arus yang melalui D1,D2 dan D3 menjadi terputus (cut off) oleh masing-masing capasitor tersebut.
  • tegangan C1 dan C2 masing-masing menjadi (E1 + E2)/2 dan tegangan pada C3 = E1+(E1+E2)/2. Lebih lanjut bila diberikan tegangan E2 maka muatan pada C1 dan C2 tegangannya menjadi bernilai (E1+E2).3/4, sebab tegangan pada C1 dan C2 itu merupakan penjuamlahan tegangan E2 dengan tegangan pada muatan C3 sebagai gasil dari permuatan tegangan menjadi 2E1+E2=3E1, maka dari itu rangkaian ini disebut sebagai rangkaian PENYEARAH TRIPLER (Pelipat tiga 1/2 gelombang).
  • pada rangkaian tegangan tinggi yang menggunakan pulsa melayang kembali ke E1, jauh lebih besar dari E2, maka output rangkaian tersebut = PENYEARAH PELIPAT DUA (DOUBLER).


reff : http://www.gatewan.com/2014/08/mengenal-rangkaian-horizontal-penerima-tv-audio-video.html


Video yang berkaitan dengan MENGENAL RANGKAIAN HORIZONTAL DALAM PENERIMA TV (AUDIO VIDEO)


0 comments:

Post a Comment