Tuesday 19 January 2016

MENGENAL CARA KERJA PEMANCAR DAN PENERIMA AUDIO VIDEO

Substansi :
  • VHF tuner
  • UHF tuner
  • CHATODE RAY TUBE (CRT)
  • SYNCRONISATION SEPARATOR (SYNC SEPARATOR / Pemisah Sinkronisasi)
  • Vertical OSC
  • Vertical Drive
  • Vertical OUT
  • Video Intermediate Frequency Amplifier (VIF / Penguat IF Gambar)
  • Video Detector
  • Video Drive
  • Automatic Gain Control (AGC)
  • Video Out
  • Horizontal Automatic Frequency Control (H-AFC)
  • HOR.DEFLECTION OSC (H.OSC)
  • HOR.DRIVE
  • HOR.OUT
  • Fly Back Transformer (FBT)
  • HIGH VOLTAGE RECTIFIER (HV.REC)
  • SOUND IF AMPLIFIER (SIF)
  • AUDIO DETECTOR (AUDIO.DET)
  • AUDIO OUT
  • SIGNAL LUMINAN DAN SIGNAL KROMINAN STANDAR PAL DALAM TV BERWARNA
  • SIGNAL LUMINAN
  • SIGNAL PERBEDAAN WARNA
  • SISTEM PEMANCAR (PENGKODEAN WARNA STANDARD PAL)

VHF tuner
Terdiri dari penguat RF (Radio Frekuensi Amplifier) osilator lokal dan pemancampur (Mixer), bagian tuner selalu dipisahkan dengan bagian yang lain untuk mencegah interferensi, signal gambar dan suara yang dikirim dari stasiun pemancar, diberikan ke penguat RF ini, semua pemancar stasiun VHF Channel 2-12 (47 Mhz - 230 Mhz) dapat diperkuat oleh bagian penguat RF ini. Fungsi penguat RF untuk meningkatkan perbandingan signal noise (signal to noise ratio) output penguat RF diubah menjadi intermediate frekuensi (IF / Frek. menengah) melalui proses yang disebut "hate rodyning" proses ini dilakukan ketika output penguat RF dan output osilator lokal dikombinasikan / dicampur dalam mixer untuk membentuk signal IF, signal OSC local membangkitkan signal yang dicampur dengan signal RF dari channel terpilih untuk membentuk signal IF Gb. (38,9 Mhz) dan signal suara (33,4 Mhz).

UHF tuner
Dioperasikan dengan memilih posisi UHF pada tuner VHF. UHF tuner memiliki osilator dan mixer sendiri, yang mana mixer dan osilator tersebut bekerja untuk menghasilkan signal IF Gambar 38.9 Mhz dan signal IF suara 33.4 Mhz, signal IF ini diberikan ke VHF tuner ketika tuner UHF bekerja, Tingkat RF dan Mixer dalam VHF tuner berfungsi sebagai penguat IF

CHATODE RAY TUBE (CRT)
Signal video yang telah diperkuat bagian video output diberikan kepada cathode tabung gambar, signal gambar / signal video yang merupakan konversi dari cahaya pada stasiun pemancar, diubah kembali menjadi sinar original di bagian tabung ini.

SYNCRONISATION SEPARATOR (SYNC SEPARATOR / Pemisah Sinkronisasi)
Dalam rangkaian ini pulsa sinkronisasi dipisah dari signal video composite output sync-sep kemudian diberikan pada rangkaian filter ( Resistor yang hanya melewatkan pulsa sinkronisasi vertikal, pulsa ini selanjutnya diberikan pada OSC vertikal, bagian yang lain dari output sync-sep diberikan langsung pada horizontal automatic frequency control (AFC)).

Vertical OSC
OSC vertikal selalu berosilasi pada frekuensi 50 Hz bahkan bila signal dari pemancar tidak diterima, OSC harus tetap bekerja sehingga raster akan tampak pada layar, jika osilasi berhenti, sebuah garis horizontal tampak pada layar dan hal ini akan membakar tabung CRT sehingga menyebabkan kerusakan permanen. Jika signal TV diterima dari pemancar TV, signal sync. vertikal diberikan ke OSC pembelok vertikal kemudian OSC vertikal tejadi pada frekuensi dan phase yang sama dengan osilasi vertikal pada stasiun pemancar.

Vertical Drive
Bagian ini adalah rangkaian penguat yang diperlukan untuk memberikan penguatan yang cukup untuk menggerakan rangkaian vertikal out, vertical drive sebagai penyesuai impedansi (match impedance) antara bagian osilator vertikal dengan bagian vertikal out.

Vertical OUT
Bagian ini adalah rangkaian penguat pembelok vertikal penguat ini memberikan arus scanning yang cukup pada kumparan pembelok (deflection yoke) supaya raster dapat memenuhi layar. Signal scanning vertical diperkuat dan diberikan ke kumparan pembelok pada leher tabung CRT.

Video Intermediate Frequency Amplifier (VIF / Penguat IF Gambar)
IF Gambar 38.9 Mhz dan IF Suara 33.4 Mhz yang datang dari Mixer diberikan sebagai input VIF AMP. Fungsi penguat ini untuk memperkuat signal IF Sehingga memiliki tegangan yang cukup besar untuk detector video.

Video Detector
Dalam detector ini, signal video komposit dideteksi dan dimodulasi dari signal IF, signal video komposit dapat dideteksi menggunakan sebuah dioda / transistor.

Video Drive
Fungsi bagian ini untuk memisahkan signal suara dari signal gambar, dengan menggunakan rangkaian penala 5.5 Mhz dan rangkaian tiap (penjebak) 5,5 Mhz, rangkaian penala hanya melewatkan 5.5 Mhz yang berisi sound intermediate frekuensi (signal IF suara / SIF), signal SIF ini diberikan dan diperkuat oleh SIF AMP, tiap 5.5 Mhz (sering disebut dengan jebakan 5.5 Mhz) mencegah signal SIF 5.5 Mhz masuk kebagian Video out sehingga dapat mengganggu signal Video komposit, sedangkan signal Komposit diperkuat oleh Video Drive dan selanjutnya diberikan kebagian video out tanpa tercampur oleh signal suara.

Automatic Gain Control (AGC)
Kenaikan yang mendadak dari signal yang diterima oleh antena dapat menyebabkan distorsi pada gambar, untuk mencegah distorsi ini maka level output dari video drive harus diusahakan pada 1.0 - 1.5 Vp-p. AGC mengirimkan signal Feedback DC pada penguat RF dan penguat VIF. Tegangan DC ini mengurangi bias rangkaian penguat yang akhirnya menurunkan penguatan yang menurun yang mengompensasi signal input yang besar dari antena.

Video Out
Bagian ini menerima signal Video dari bagian drive, fungsi bagian video out adalah memperkuat signal video sehingga signal akan menjadi cukup besar untuk menghidupkan tabung gambar. Bagian video out di lengkapi pengatur contrass dan brightness berupa sebuah VR yang memvariasi perbedaan tegangan antara catoda dan gnd pertama, perbedaan tegangan mengontrol brightness.

Horizontal Automatic Frequency Control (H-AFC)
Rangkaian AFC.HOR, terletak diantara sync-sep dan OSC.HOR AFC mempunyai 2 input, yang pertama dari sync-sep dan yang kedua dari Fly Black Transformer (FBT) / HOR.OUT, Rangkaian AFC berfungsi mempertahankan / menjaga agar frekuensi scanning tepat 15.625 Hz, caranya dengan membandingkan pulsa scanning dari sync-sep dengan signal output HOR. atau FBT, jika terjadi perbedaan antara keduanya, maka AFC akan mengirimkan signal OSC HOR untuk dikoreksi frekuensinya sehingga tepat 15.625 Hz

HOR.DEFLECTION OSC (H.OSC)
Merupakan rangkaian yang ditempatkan diantara HOR.AFC dan HOR.DRIVE.
HOR.OSC fungsinya hampir sama dengan OSC.DEFLECTION VERTICAL
osc.HOR berosilasi pada frekuensi 15.625 Hz
Bila signal TV dari stasiun pemancar sudah diterima, rangkaian osilator berosilasi / membangkitkan gelombang pada frekuensi dan phase yang sama dengan studio siaran / pemancar TV.

HOR.DRIVE
Bagian ini merupakan sebuah rangkaian penguat yang memberikan penguatan signal belok HOR sehingga mampu menggerakan rangkaian HOR.OUT

HOR.OUT
Rangkaian ini menguatkan signal dari HOR.DRIVE output di block ini diberikan ke kumparan pembelok HOR untuk membelokan berkas (lintasan) elektron kearah datar (HOR) dan ke trafo Fly back (FBT) untuk menghasilkan tegangan tinggi bagi anode CRT, pada rangkaian HOR.OUT ini mengkonsumsi daya paling besar dibandingkan bagian rangkaian lain.

Fly Back Transformer (FBT)
Pulsa dari block HOR.OUT diberikan de sisi primer FBT, kemudian FBT menaikan level tegangan pulsa menjadi 10KVolt, hingga 15 Kvolt kemudian pulsa tegangan tinggi tersebut dimasukan ke dalam penyearah gelombang rectifier.

HIGH VOLTAGE RECTIFIER (HV.REC)
Tegangan tinggi dari Fly back Transformer (AC) harus disearahkan menjadi (DC) sehingga dihasilkan tegangan positif yang tinggi bagi anode CRT, penyearah yang sering digunakan adalah dioda selenium, tegangan break down yang tinggi yang mampu menahan tegangan tinggi dari FBT sebuah Capasitor seharusnya dipakai untuk memperhalus hasil penyearah tegangan namun dalam penyearah ini digantikan oleh tunel CRT yang berfungsi sebagai Giant Capasitor, sehingga anda bisa bayangkan kapasitor sebesar CRT. jadi tegangan tingginya kira-kira sama dengan ukuran tabung (dalam satuan inch) dikalikan 1KVolt contoh untuk tabung 12 x 1Kvolt = 12 K.volt

SOUND IF AMPLIFIER (SIF)
Sound Intermediate Frequency (SIF) Amplifier / penguat frekuensi menengah suara berfungsi memperkuat signal 5.5 MHz termodulasi yang dikirim dari video drive. Bagian penguat SIF ini juga punya fungsi lain, yaitu sebagai pemotong / pembatas signal (limiter), untuk menghilangkan noise. Noise dalam signal FM akan tampak sebagai kenaikan Amplitudo distorsi ini dieliminasi menggunakan rangkaian limiter.

AUDIO DETECTOR (AUDIO.DET)

Berfungsi untuk mendemodulasi atau menggambil kembali signal suara dari gelombang pembawa FM yang dikirim dari SIF AMP. frekuensi center gelombang ini 5.5 Mhz dan deviasi Max. dan Min. dari Frekuensi Center -+ 50KHz karakteristik deteksi dapat dilukiskan dengan kurva "S". Di dalam FM, Amplitudo signal suara tergantung dari frekuensi gelombang pembawa termodulasi jika rangkaian detector tidak diatur dengan tepat, frekuensi center dapat bergeser dari 5.5 Mhz, maka pendeteksian signal suara memakai kurva "S" yang tidak linier dan akan menghasilkan distorsi pada suara.

AUDIO OUT
fungsi Block ini untuk memperkuat signal audio yang dikirim dari detector supaya signal cukup besar / kuat untuk menggerakan LS, bagian ini juga dilengkapi dengan variabel resistor untuk mengatur volume suara.

SIGNAL LUMINAN DAN SIGNAL KROMINAN STANDAR PAL DALAM TV BERWARNA
- Titik gambar pada signal tv berwarna harus dapat dilihat pada penerima TV Hitam Putih.
- Titik gambar gelombang TV Hitam Putih harus dapat dilihat pada penerima TV berwarna.

Untuk memenuhi syarat tersebut, maka harus dipancarkan signal luminan yang mengatur terangnya gambar yang diterima (sama sifatnya dengan signal video tv hitam putih) dan signal krominan yang mengatur tingkat warna serta kroma yang dibentuk dari 3 warna primer (RGB), dibawah ini adalah contoh schematic tv berwarna;


Dengan cara tersebut, bila siaran tv berwarna diterima oleh TV hitam putih, maka hanya signal luminannya yang berguna, sedangkan jika diterima oleh tv berwarna maka signal luminan dan signal krominan sama sama digunakan untuk diproses selanjutnya sehingga dapat menampilkan warna primer (RGB).

SIGNAL LUMINAN
Dibuat dari 3 warna signal seperti yang diambil oleh camera, kemudian dicampur dalam perbandingan yang tetap dengan memakai rangkaian MATRIX, karena mata manusia peka terhadap kuat cahaya paling tinggi pada warna hijau, setelah itu pada warna Merah dan yang terakhir adalah warna Biru, pencampuran di buat dengan memperlihatkan sifat kepekaan tersebut, yaitu komponen masing-masing signal output camera dicampur dengan perbandingan 59% hijau, 30% merah dan 110% biru, perbandingan ini diperlihatkan sebagai berikut :

EY = 0.299 ER + 0.587 EG + 0.114 EB

Berikut ini adalah schematicnya :


SIGNAL PERBEDAAN WARNA
Pada signal tv berwarna kompsit, terdapat signal yang lain kecuali signal luminan (EY) yang memberi pesan (Informasi) tingkat warna dan kroma, yaitu disebut signal perbedaan warna yang diwakili oleh ER - EY DAN EB - EY, signal perbedaan warna ini dibentuk pula dari warna primer yaitu denganjalan mengurangi dengan signal luminan melalui rangkaian matrix dalam rangkaian sesungguhnya signal luminan dengan polaritas berlawanan dicampur dengan signal warna primer.

SISTEM PEMANCAR (PENGKODEAN WARNA STANDARD PAL)
Pada system baku tv berwarna, signal luminan = signal video Tv hitam putih dan kedua signal perbedaan warna (ER-EY) dan (EB-EY) ditransmisikan secara bersama pada suatu bidang frekuensi warna menjadi 1.3 Mhz Berdasarkan karakteristik mata manusia, secara umum bila sebuah signal disiarkan melalui sebuah gelombang radio dibutuhkan sebuah gelombang pembawa, bila ke 3 signal disiarkan melalui gelombang radio, maka dibutuhkan pulla 3 gelombang radio pembawa.

Pada TV berwarna agar memiliki sifat kompatibel, signal luminan harus disiarkan dengan gelombang pembawa yang sama dengan seperti di tv hitam putih, pada signal perbedaan warna digunakan gelombang sub pembawa yang berbeda pada bidang frekuensi signal luminan dan metode modulasi yang digunakan disebut modulasi amplitudo pembawa supress (modulasi seimbang) dengan sistem modulasi tersebut, kedua signal perbedaan warna dapat disiarkan tanpa mengganggu satu sama lain.


Pada gambar diatas diperlihatkan sistem pemancaran (pengkode warna) bukan PAL, dalam sistem ini ada 3 macam sub pembawa warna dengan frekuensi 4.43361875 Mhz dan mempunyai fasa 0, 90 dan 180 derajat dengan menyisibkan sub pembawa warna yang punya fasa 90 derajat dan signal EB-EY pada modulator seimbang M1, maka dihasilkan signal sub pembawa yang dimodulasi dengan EB-EY secara modulasi seimbang, selanjutnya dengan cara menyisipkan secara bergantian, sub pembawa warna yang mempunyai fasa 0 derajat dan 180 derajat untuk tiap baris berlawanan ke dalam modulator seimbang m2, maka dapat dihasilkan signal sub pembawa yang dimodulasi seimbang ER-EY. Setelah pemodulasian seimbang, output yang telah dimodulasi dicampur dan hasil inilah yang disebut dengan signal pembawa warna dan signal tersebut disiarkan bersama-sama dengan signal luminan dan kedua signal (EB-EY) (ER-EY) dijumlahkan pada dua buah modulator seimbang, karena signal-signal itu bergantung pada kromatisasi tingkat warna dan kroma object, maka dengan demikian output modulator seimbang berubah juga dengan sendirinya signal komposit sub pembawa warna iktu berubah juga.


reff : http://www.gatewan.com/2014/08/mengenal-cara-kerja-pemancar-dan-penerima-audio-video.html


Video yang berkaitan dengan MENGENAL CARA KERJA PEMANCAR DAN PENERIMA AUDIO VIDEO


0 comments:

Post a Comment