Biasanya para desainer elektronik kebingungan bagaimana membuat prototipe yang telah jadi tersebut terlihat ‘profesional’ sehingga layak untuk dijual. Mustahil kan kita jual produk dengan pcb yang acak-acakan dan kabel yang berantakan... Kalo untuk Tugas Akhir sih sah-sah aja... karena yang dilihat adalah fungsionalnya.
Pengalaman saya, ‘fungsional saja’ tidak cukup untuk meyakinkan calon pembeli akan produk kita. Kita perlu mengetahui, setiap pembeli tidak selamanya paham elektronik, mereka dari berbagai macam kalangan, ada yang dari teknik ada juga yang dari sosial misalnya. Enggak jarang calon pembeli menilai produk kita dari cara mengemasnya, kardusnya, bahkan ada yang ngecek beratnya.
Beberapa bulan yg lalu saya mencari HP murah buat anak saya, dan saya dapet HP seharga 150 ribu, kecil, bagus, tampilan layar sudah berwarna. Coba produk kita misalnya memakai mikrokontroller, rasanya sulit ya bisa jual seharga 150 ribu ? PCB nya aja udah berapa... Belum komponennya... Oleh karena itu, kemasan/packaging, casing,dll merupakan hal yang sangat penting agar produk kita dapat dihargai tinggi oleh calon pembeli.
Berikut ini tips yang semoga bermanfaat bagi anda yang bermaksud membuat produk agar tampak profesional.
1. PCB, Soldering
a. Pesanlah PCB yang lengkap termasuk legendnya dan soldermask (biasanya warna hijau). Jangan pake PCB bolong2 apalagi breadboard... PCB bolong2 selain lapisan tembaganya tipis, juga rentan terhadap mekanikal stress (getaran, dll).
b. Usahakan tidak ada koreksi di PCB (jalur dipotong pake cutter, kabel jumper, dll) kecuali memang kepepet enggak bisa cari jalur lain. Itu pun jumpernya setelah disolder memakai lem panas (glue gun) agar tidak lepas.
c. Penyolderan manual biasanya menyisakan flux (arpus) sehingga bagian belakang PCB terlihat kotor. Gunakan IPA (Isopropil Alkohol) untuk membersihkannya menggunakan sikat gigi bekas. (Kalo enggak bekas, baru juga enggak apa2, murah ini....) Kalau mau terlihat mengkilap, setelah digosok IPA, dicuci dengan sabun dan dikeringkan (hati2 kena ke komponen yang rentan air, seperti trimmer, soket IC, dll. IC, resistor, kapasitor sih enggak apa2 kena air. Yakinkan pemberian power setelah PCB kering untuk menghindari short. Kalo udah dicuci dengan sabun, biasanya bagian bawah PCB enggak kalah kualitasnya dengan PCB hasil bath soldering.
Catatan:IPA bisa dibeli di toko bahan kimia, coba ke Bratachem di Jl. Jakarta (Bandung).
d. Siapkan lubang sekrup pada PCB
2. Casing
Casing sangat penting karena merupakan ‘pandangan pertama’ calon customer. Kalo casing jelek, susah kita meyakinkan calon customer. Keep in mind bahwa HP seharga 375rb aja casingnya bagus dan mengkilap.
Ada beberapa pilihan untuk casing, antara lain:
a. Casing plastik standar
Dipasaran tersedia casing yang sudah jadi, biasanya berwarna abu2 atau hitam, malahan ada juga yang dilapisi karet agar anti air. Jika anda memutuskan memakai casing ini, coba diperhatikan:
- Gunakan bor yang tajam untuk melubagi kabel2, LED, dll. Kalau perlu saklar, pilihlah yang bulat bentuknya sehingga membuat lubangnya cukup pakai bor.
- Jika kebutuhan lubang kotak tidak bisa dihindari, terpaksa casing tersebut dilubangi menggunakan gergaji triplek atau besi panas. Sesudahnya rapikan dengan kikir sampai sisi2nya halus.
- Catlah casing tersebut dengan warna pilihan Anda, catnya harus cat semprot (Pylox misalnya), jangan pake kuas... Sebelum dicat, jangan lupa diamplas dengan amplas besi/amplas duco. Pengampelasan menggunakan air sehingga hasilnya lebih halus. Warna hitam dop (Black flat) biasanya bagus.
- Kalo mau dirapikan lagi,atau nambal lubang yg salah bor, bisa memakai dempul. Beli sanpolac di toko besi, tentu saja sebelum diamplas dan dicat.
- Untuk menutupi sisi2 lubang yang tidak rapi, lebih baik menggunakan kertas yang diprint oleh printer warna (pake kertas glossy). Setelah diprint, catlah kertas tersebut dengan Pylox clear agar tampak mengkilap dan tahan air. Malu dong kalo label2nya luntur kena air...
Ini contoh lubang kotak untuk keypad yang ditutupi kertas.
- Usahakan casing tidak polos, tapi pakailah rugos berwarna putih untuk tulisan. Setelah memakai rugos, catlah kembali dengan Pylox Clear agar rugos tidak rusak.
b. Casing plastik
Kita bisa juga mendesain casing plastik, coba hubungi perusahaan injection moulding. Biasanya untuk cetakan (matress) harganya sekitar 10jt – 50jt. Tapi harga per unitnya sangatlah murah. Kalo small quantity, tampaknya pembuatan matress sangat tidak ekonomis.
c. Aluminium extrusion
Casing yang profesional bisa menggunakan alumunium ekstrusi. Dimana casing pada asalnya berupa lonjoran pipa aluminum panjang yang kemudian dipotong2. Matressnya sekitar 10-20jt. Harga per casing untuk ukuran 10x10x4 cm jatuhnya sekitar 100rb.
Setelah dipotong2, alumunium tersebut harus surface finishing dulu, karena setelah proses ekstrusi, hasilnya belum ‘layak jual’. Untuk surface finishing, bisa minta dicat di tukang cat mobil, atau bisa juga anodizing.
d. Plat besi/aluminum bending
Untuk membuat casing satuan, bisa memakai plat aluminum/plat besi dengan ketebalan 1.5mm – 2mm yang ‘dilipat-lipat’/bending. Ada banyak perusahaan yang bisa melakukan bending plat.
e. Aluminum machining
Bisa juga memakai blok aluminum yang dimasining sehingga berbentuk casing. Sayangnya cara ini sangat mahal karena prosesnya lama.
f. Aluminum cor
Dibuat dengan aluminum cair dicetak pada cetakan terbuat dari silika. Contoh barangnya adalah meteran air (memakai kuningan). Biaya per casing sekitar 100-200rb. Perusahaan pembuatnya biasanya memakai kata2 ‘Silica Foundry’
Surface Finishing
Pengecatan aluminum kalau hanya memakai cat semprot kalengan (Pylox misalnya), mudah terkelupas. Agar tidak terkelupas, harus dilapisi dulu. Kalo dicat di bengkel cat mobil, biasanya diberi epoxy. Begitu juga plat besi, jangan lupa diberi epoxy sebelum dicat. Tapi kalo kepepet sih, cat semprot kalengan juga biasanya memadai, dengan syarat sebelum dicat platnya harus diamplas dulu (dikasih air) dan dikeringkan.
Ada juga cat yang hasilnya lebih bagus, biasanya disebut ‘kulit jeruk’. Permukaan setelah dicat agak sedikit kasar seperti kulit jeruk. Coba perhatikan casing komputer.
Surface Finishing Aluminum bisa juga dengan ‘anodizing’. Hasilnya bagus dan sangat profesional.
Special Casing
Kalo anda mau membuat alat yang kecil dan tahan banting dan tahan air, bisa juga setelah dimasukan casing, alat tersebut dicor dengan resin. Anda cukup membeli resin dan katalisnya di toko kimia. Campurkan resin dan beberapa tetes katalis kemudian diaduk. Setelah diaduk, corkan resin kental tersebut di casingnya sampai menutupi seluruh PCB. Biarkan satu hari (atau kurang, tergantung banyaknya jumlah katalis) sampai resinnya membeku. Perlu dicatat bahwa terlalu banyak katalis menyebabkan resin retak-retak karena pemadatan berlangsung terlalu cepat dan menghasilkan panas yang lumayan. Hati-hati resin ini baunya sangat menusuk, lakukan diluar rumah.
Labeling
Casing harus diberi label untuk memberitahu arti LED, fungsi saklar, dll. Pelabelan bisa memakai rugos berwarna putih (kalau casing berwarna hitam) dan kemudian dicat clear. Bisa juga memakai kertas stiker glossy yang diprint. Sesudah diprint, semprot juga menggunakan cat clear. Untuk nama produk yang agak besar, Cutting Sticker cukup profesional untuk ditempelkan.
Di bagian belakang casing, tempelkan juga informasi nama produk, label, tegangan kerja, tipe produk, perusahaan pembuat, MADE IN INDONESIA, dan lain-lain. Untuk label ini bagusnya memakai kertas stiker yang diprint di printer laser.
3. Packaging
Jangan lupa membungkus produk anda dengan plastik pembungkus. Biasanya memakai ‘plastik angin’ agar tampak profesional. Lampirkan juga dokumentasi misalnya:
a. Manual Book
b. Kartu Garansi
c. Quick Reference
d. CD Installer (jika ada)
Setelah dibungkus plastik, masukan kedalam ‘cartoon box’ atau kardus. Usahakan tidak memakai kardus bekas, apalagi ada tulisan Indomie kari ayam, karena ‘sangat memalukan’.... Kalau mau memesan kardus yang profesional sesuai keinginan, kita harus pesan juga ‘pisaunya’. kalo di Bandung, ada perusahaan pembuat kardus pesanan di daerah Caringin (Bypass). Saya lupa alamatnya, ada juga di daerah jalan Holis.
Setelah masuk kardus, jangan lupa kardusnya diberi label atau stiker, atau selubung seperti box2 sound card misalnya kalo mau lebih cantik. Selubung ini bisa diprint atau dicetak di percetakan.
Urusan cetak-mencetak
Mungkin mau membuat brosur/leaflet produk anda, saya berikan tips nya supaya murah:
a. Buat desain memakai CorelDraw
b. Buat filmnya di perusahaan yang membuat film, kalo di Bandung di jalan pungkur, dia spesialis membuat film. Untuk cetakan berwarna, biasanya film yang dihasilkan 4 lembar, untuk C (Cyan), M (Magenta), Y (Yellow) dan K (blacK).
c. Beli kertasnya di toko kertas sekalian dipotong2 dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari ukuran brosur. Toko kertas untuk percetakan biasanya menjual kertas ukuran besar yang kemudian dipotong2. Mesin pemotongnya ada di toko tersebut. Tempatnya sama di seberangnya tempat membuat film (Jl. Pungkur-Bandung)
d. Bawa kertas dan filmnya ke percetakan, ada banyak percetakan yang bisa mengerjakan.
e. Biasanya hasil cetakan selesai dalam satu atau 2 hari, tergantung Load dari percetakkan tersebut.
f. Jumlah yang cukup ekonomis adalah 1000 lembar lebih.
reff:http://awasnyetrum.blogspot.co.id/
Pengalaman saya, ‘fungsional saja’ tidak cukup untuk meyakinkan calon pembeli akan produk kita. Kita perlu mengetahui, setiap pembeli tidak selamanya paham elektronik, mereka dari berbagai macam kalangan, ada yang dari teknik ada juga yang dari sosial misalnya. Enggak jarang calon pembeli menilai produk kita dari cara mengemasnya, kardusnya, bahkan ada yang ngecek beratnya.
Beberapa bulan yg lalu saya mencari HP murah buat anak saya, dan saya dapet HP seharga 150 ribu, kecil, bagus, tampilan layar sudah berwarna. Coba produk kita misalnya memakai mikrokontroller, rasanya sulit ya bisa jual seharga 150 ribu ? PCB nya aja udah berapa... Belum komponennya... Oleh karena itu, kemasan/packaging, casing,dll merupakan hal yang sangat penting agar produk kita dapat dihargai tinggi oleh calon pembeli.
Berikut ini tips yang semoga bermanfaat bagi anda yang bermaksud membuat produk agar tampak profesional.
1. PCB, Soldering
a. Pesanlah PCB yang lengkap termasuk legendnya dan soldermask (biasanya warna hijau). Jangan pake PCB bolong2 apalagi breadboard... PCB bolong2 selain lapisan tembaganya tipis, juga rentan terhadap mekanikal stress (getaran, dll).
b. Usahakan tidak ada koreksi di PCB (jalur dipotong pake cutter, kabel jumper, dll) kecuali memang kepepet enggak bisa cari jalur lain. Itu pun jumpernya setelah disolder memakai lem panas (glue gun) agar tidak lepas.
c. Penyolderan manual biasanya menyisakan flux (arpus) sehingga bagian belakang PCB terlihat kotor. Gunakan IPA (Isopropil Alkohol) untuk membersihkannya menggunakan sikat gigi bekas. (Kalo enggak bekas, baru juga enggak apa2, murah ini....) Kalau mau terlihat mengkilap, setelah digosok IPA, dicuci dengan sabun dan dikeringkan (hati2 kena ke komponen yang rentan air, seperti trimmer, soket IC, dll. IC, resistor, kapasitor sih enggak apa2 kena air. Yakinkan pemberian power setelah PCB kering untuk menghindari short. Kalo udah dicuci dengan sabun, biasanya bagian bawah PCB enggak kalah kualitasnya dengan PCB hasil bath soldering.
Catatan:IPA bisa dibeli di toko bahan kimia, coba ke Bratachem di Jl. Jakarta (Bandung).
d. Siapkan lubang sekrup pada PCB
2. Casing
Casing sangat penting karena merupakan ‘pandangan pertama’ calon customer. Kalo casing jelek, susah kita meyakinkan calon customer. Keep in mind bahwa HP seharga 375rb aja casingnya bagus dan mengkilap.
Ada beberapa pilihan untuk casing, antara lain:
a. Casing plastik standar
Dipasaran tersedia casing yang sudah jadi, biasanya berwarna abu2 atau hitam, malahan ada juga yang dilapisi karet agar anti air. Jika anda memutuskan memakai casing ini, coba diperhatikan:
- Gunakan bor yang tajam untuk melubagi kabel2, LED, dll. Kalau perlu saklar, pilihlah yang bulat bentuknya sehingga membuat lubangnya cukup pakai bor.
- Jika kebutuhan lubang kotak tidak bisa dihindari, terpaksa casing tersebut dilubangi menggunakan gergaji triplek atau besi panas. Sesudahnya rapikan dengan kikir sampai sisi2nya halus.
- Catlah casing tersebut dengan warna pilihan Anda, catnya harus cat semprot (Pylox misalnya), jangan pake kuas... Sebelum dicat, jangan lupa diamplas dengan amplas besi/amplas duco. Pengampelasan menggunakan air sehingga hasilnya lebih halus. Warna hitam dop (Black flat) biasanya bagus.
- Kalo mau dirapikan lagi,atau nambal lubang yg salah bor, bisa memakai dempul. Beli sanpolac di toko besi, tentu saja sebelum diamplas dan dicat.
- Untuk menutupi sisi2 lubang yang tidak rapi, lebih baik menggunakan kertas yang diprint oleh printer warna (pake kertas glossy). Setelah diprint, catlah kertas tersebut dengan Pylox clear agar tampak mengkilap dan tahan air. Malu dong kalo label2nya luntur kena air...
Ini contoh lubang kotak untuk keypad yang ditutupi kertas.
- Usahakan casing tidak polos, tapi pakailah rugos berwarna putih untuk tulisan. Setelah memakai rugos, catlah kembali dengan Pylox Clear agar rugos tidak rusak.
b. Casing plastik
Kita bisa juga mendesain casing plastik, coba hubungi perusahaan injection moulding. Biasanya untuk cetakan (matress) harganya sekitar 10jt – 50jt. Tapi harga per unitnya sangatlah murah. Kalo small quantity, tampaknya pembuatan matress sangat tidak ekonomis.
c. Aluminium extrusion
Casing yang profesional bisa menggunakan alumunium ekstrusi. Dimana casing pada asalnya berupa lonjoran pipa aluminum panjang yang kemudian dipotong2. Matressnya sekitar 10-20jt. Harga per casing untuk ukuran 10x10x4 cm jatuhnya sekitar 100rb.
Setelah dipotong2, alumunium tersebut harus surface finishing dulu, karena setelah proses ekstrusi, hasilnya belum ‘layak jual’. Untuk surface finishing, bisa minta dicat di tukang cat mobil, atau bisa juga anodizing.
d. Plat besi/aluminum bending
Untuk membuat casing satuan, bisa memakai plat aluminum/plat besi dengan ketebalan 1.5mm – 2mm yang ‘dilipat-lipat’/bending. Ada banyak perusahaan yang bisa melakukan bending plat.
e. Aluminum machining
Bisa juga memakai blok aluminum yang dimasining sehingga berbentuk casing. Sayangnya cara ini sangat mahal karena prosesnya lama.
f. Aluminum cor
Dibuat dengan aluminum cair dicetak pada cetakan terbuat dari silika. Contoh barangnya adalah meteran air (memakai kuningan). Biaya per casing sekitar 100-200rb. Perusahaan pembuatnya biasanya memakai kata2 ‘Silica Foundry’
Surface Finishing
Pengecatan aluminum kalau hanya memakai cat semprot kalengan (Pylox misalnya), mudah terkelupas. Agar tidak terkelupas, harus dilapisi dulu. Kalo dicat di bengkel cat mobil, biasanya diberi epoxy. Begitu juga plat besi, jangan lupa diberi epoxy sebelum dicat. Tapi kalo kepepet sih, cat semprot kalengan juga biasanya memadai, dengan syarat sebelum dicat platnya harus diamplas dulu (dikasih air) dan dikeringkan.
Ada juga cat yang hasilnya lebih bagus, biasanya disebut ‘kulit jeruk’. Permukaan setelah dicat agak sedikit kasar seperti kulit jeruk. Coba perhatikan casing komputer.
Surface Finishing Aluminum bisa juga dengan ‘anodizing’. Hasilnya bagus dan sangat profesional.
Special Casing
Kalo anda mau membuat alat yang kecil dan tahan banting dan tahan air, bisa juga setelah dimasukan casing, alat tersebut dicor dengan resin. Anda cukup membeli resin dan katalisnya di toko kimia. Campurkan resin dan beberapa tetes katalis kemudian diaduk. Setelah diaduk, corkan resin kental tersebut di casingnya sampai menutupi seluruh PCB. Biarkan satu hari (atau kurang, tergantung banyaknya jumlah katalis) sampai resinnya membeku. Perlu dicatat bahwa terlalu banyak katalis menyebabkan resin retak-retak karena pemadatan berlangsung terlalu cepat dan menghasilkan panas yang lumayan. Hati-hati resin ini baunya sangat menusuk, lakukan diluar rumah.
Labeling
Casing harus diberi label untuk memberitahu arti LED, fungsi saklar, dll. Pelabelan bisa memakai rugos berwarna putih (kalau casing berwarna hitam) dan kemudian dicat clear. Bisa juga memakai kertas stiker glossy yang diprint. Sesudah diprint, semprot juga menggunakan cat clear. Untuk nama produk yang agak besar, Cutting Sticker cukup profesional untuk ditempelkan.
Di bagian belakang casing, tempelkan juga informasi nama produk, label, tegangan kerja, tipe produk, perusahaan pembuat, MADE IN INDONESIA, dan lain-lain. Untuk label ini bagusnya memakai kertas stiker yang diprint di printer laser.
3. Packaging
Jangan lupa membungkus produk anda dengan plastik pembungkus. Biasanya memakai ‘plastik angin’ agar tampak profesional. Lampirkan juga dokumentasi misalnya:
a. Manual Book
b. Kartu Garansi
c. Quick Reference
d. CD Installer (jika ada)
Setelah dibungkus plastik, masukan kedalam ‘cartoon box’ atau kardus. Usahakan tidak memakai kardus bekas, apalagi ada tulisan Indomie kari ayam, karena ‘sangat memalukan’.... Kalau mau memesan kardus yang profesional sesuai keinginan, kita harus pesan juga ‘pisaunya’. kalo di Bandung, ada perusahaan pembuat kardus pesanan di daerah Caringin (Bypass). Saya lupa alamatnya, ada juga di daerah jalan Holis.
Setelah masuk kardus, jangan lupa kardusnya diberi label atau stiker, atau selubung seperti box2 sound card misalnya kalo mau lebih cantik. Selubung ini bisa diprint atau dicetak di percetakan.
Urusan cetak-mencetak
Mungkin mau membuat brosur/leaflet produk anda, saya berikan tips nya supaya murah:
a. Buat desain memakai CorelDraw
b. Buat filmnya di perusahaan yang membuat film, kalo di Bandung di jalan pungkur, dia spesialis membuat film. Untuk cetakan berwarna, biasanya film yang dihasilkan 4 lembar, untuk C (Cyan), M (Magenta), Y (Yellow) dan K (blacK).
c. Beli kertasnya di toko kertas sekalian dipotong2 dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari ukuran brosur. Toko kertas untuk percetakan biasanya menjual kertas ukuran besar yang kemudian dipotong2. Mesin pemotongnya ada di toko tersebut. Tempatnya sama di seberangnya tempat membuat film (Jl. Pungkur-Bandung)
d. Bawa kertas dan filmnya ke percetakan, ada banyak percetakan yang bisa mengerjakan.
e. Biasanya hasil cetakan selesai dalam satu atau 2 hari, tergantung Load dari percetakkan tersebut.
f. Jumlah yang cukup ekonomis adalah 1000 lembar lebih.
reff:http://awasnyetrum.blogspot.co.id/
0 comments:
Post a Comment