Sunday 11 December 2016

Rangkaian Lampu Otomatis Menggunakan Sensor Gerak

Rangkaian sensor gerak adalah sebuah rangkaian yang digunakan untuk mendeteksi pergerakan manusia. Umumnya rangkaian sensor gerak digunakan untuk aplikasi menyalakan atau mematikan lampu secara otomatis. Aplikasi ini dapatdiumpai pada ruangan toilet. Di gedung mewah, penghematan listrik adalah salah satu hal yang sangat diperhatikan. Khususnya penggunaan lampu pada beberapa ruangan misalnya toilet. Lampu toilet seharusnya hanya menyala pada saat ada orang yang masuk ke dalam toilet tersebut, dan seharusnya mati jika tidak ada orang yang berada di dalamnya. Pada gedung yang sudah moderen, nyala lampu toilet tersebut tidak lagi dikontrol secara manual menggunakan sakelar. Melainkan sudah dikontrol secara otomatis dengan sensor gerak. Sehingga lampu toilet akan menyala jika ada orang yang masuk ke dalam. Dan akan mati secara otomatis jika orang tersebut telah keluar. Sensor gerak yang digunakan pada sistem tersebut adalah sensor gerak jenis PIR (Passive Infrared Sensor).


Sensor gerak PIR sifatnya mendeteksi inframerah pasive yang berasal dari daerah di sekelilingnya. Inframerah pasif bisa dipengaruhi suhu tubuh dari manusia ataupun hewan. Sehingga jika ada orang atau binatang yang mendekati sensor PIR, maka otomatis sensor ini akan “ON” atau mendeteksi adanya inframerah pasif. Prinsip seperti inilah yang dimanfaatkan untuk mendeteksi pergerakan manusia. Untuk menjadikannya sebagai pengendali lampu otomatis maka harus ditambahkan rangkaian lainnya. Rangkaian kendali dapat berupa rangkaian analog, digital maupun rangkaian terprogram berbasis mikrokontroler. Pada tutorial ini kita akan jelaskan tentang rangkaian sensor gerak pengontrol lampu menggunakan komponen bernama relay.
Rangkaian pengendali lampu dengan sensor gerak ini sangat sederhana dan dapat dibuat sendiri di rumah. Jika Anda seorang penggemar elektronika pastinya ingin sekali membuat rangkaian ini. Rangkaian ini membutuhkan komponen utama antara lain :
  1. Sensor PIR
  2. Relay
  3. Transistor
  4. Resistor
  5. Dioda
  6. Baterei 9V DC
Skema rangkaian :
Rangkaian Sensor Gerak
Baterei 9V DC digunakan untuk tegangans. Kita bisa menggantinya dengan adaptor 9VDC jpengganti baterei. Kelemahan penggunaan baterei adalah perlu penggantian secara berkala jika daya baterei telah habis.
Pada rangkaian sensor gerak diatas dapat dilihat bahwa output dari sensor PIR dihubungkan ke basis transisor. Transistor tersebut berfungsi sebagai rangkaian penggerak relay. Dikarenakan output sensor PIR hanya mengeluarkan tegangan 5 VDC. Sehingga tidak kuat untuk mendrive langsung relay, karena relay yang digunakan adalah relay 12VDC. Pada relay juga terdapat komponen dioda yang dihubungkan secara paralel dengan relay. Tujuannya adalah untuk memproteksi rangkaian dari tegangan arus balik yang berasal dari proses induksi beban induktor tersebut. Sementara lampu yang akan dikontrol dihubungkan ke bagian contact relay. Sehingga ketika sensor mendeteksi pergerakan transistor akan ON. Relay juga akan menjadi ON dan lampu akan menyala karena lampu dihubungkan dengan listrik melalui relay.
 Tidak dibutuhkan rangkaian mikrokontroler terprogram. Cocok dijadikan project sederhana untuk pemula ataupun siswa-siswa elektronika. Semoga bermanfaat.


Video yang berkaitan dengan Rangkaian Lampu Otomatis Menggunakan Sensor Gerak


0 comments:

Post a Comment