Rangkaian sensor gerak ini terinspirasi ketika anak-anak saya mau ke kamar mandi, kebetulan posisi saklar lampu kamar mandi agak tinggi, sehingga tinggi anak-anak tidak bisa menjangkaunya. Sehingga kadang ketika akan ke kamar mandi harus memanggil orang tua untuk menyalakan lampu, memang keluarga saya sudah dibiasakan untuk mematikan lampu kamar mandi dan kamar yang lainnya yang tidak dipakai dan setelah selesai digunakan untuk menghemat Pulsa listrik. (bukan pelit tapi membiasakan disiplin)
dari alasan diatas maka saya ingin membuat asensor yang mendeteksi ada orang di dalam kamar mandi, sehingga ketika ada orang masuk kamar mandi, maka lampu kamar mandi akan menyala. Sehingga orang tua yang punya tidak selalu repot untuk mematikan dan menyalakan lampu kamar mandi.
1. Yang pertama kali saya butuh kan adalah Sensor Gerak, ini saya beli di https://www.tokopedia.com/usb/pir-sensor-dengan-moduledengan harga 35 ribu an klo ngk salah
2. Lalu saya buat design PCB untuk rangkaian penguat dan rellaynya, karena sensor ini hanya menghasilkan tegangan sekitar 3 Volt sehingga perlu dikuatkan, selain itu perlu adanya timer sehingga ketika objek tidak bergerak / sedang diam, lampu tidak langsung mati... tapi butuh beberapa saat / diatur dengan timer tertentu untuk mati. Maka saya pilih IC 555 dan decade counter 4017 sebagai rangkainnya. PCB saya design dengan PCB Wizard.
3. Membuat PCB, merangkaia dan Uji coba... dan akhirnya berhasil...
skematiknya
Lay Out Komponen
Uji Coba
Contoh pemasangan :
unduh skema PCB dan cara kerja rangkaian klik disini
SIM800L Ver.2 adalah pengembangan dari versi sebelumnya yaitu SIM800L mini module (pcb merah). Penggunaan Chip SIMCOM masih sama dengan versi sebelumya.Perbedaan yang mencolok adalah pada Breakout Board dan PIN Interface nya.
Salah satu fitur andalan dari SIM800L Ver.2 ini adalah perbaikan bugs dari versi sebelumnya yaitu mampu langsung bekerja pada tegangan VCC 5V jadi tidak perlu rangkaian Step down seperti pada breakout board versi sebelumnya yang hanya mendukung tegangan 3,7-4,2 V dan sering mengalami error akibat perubahan tegangan kerja.
Secara umum spesifikasi SIM800L Ver.2 adalah sbb :
Chip: SIM800L Voltage Chip : 3.7-4.2V (datasheet = 3.4-4.4V) Voltage Module : 5.0V (V limit = 4.8-5.2V) Freq : QuadBand 850/900/1800/1900Mhz Module size: 4.0cm x 2.8cm Transmitting power Class 4 (2W) at GSM 850 and EGSM 900 Class 1 (1W) at DCS 1800 and PCS 1900GPRS connectivity GPRS multi-slot class 12 default GPRS multi-slot class 1~12 (option) Temperature range Normal operation: 40C ~ +85C
PIN INTERFACESIM800L V.2 hanya memiliki 7pin interface,berikut nama dan fungsi dari pin tersebut :
-5V = pin Vcc / tegangan sumber -GND = pin GROUND / 0V -VDD = pin Vref /tegangan referensi Level Serial TXD RXD (default NC untuk level serial 5V) -SIM_TXD = pin TX Serial (pengirim) -SIM_RXD = pin RX Serial (penerima) -GND = pin Ground/0V untuk komunikasi Serial (terhubung dengan GND pada pin supply) -RST = pin RESET untuk memulai ulang / reboot module SIM800L (active LOW)
SIM800L V.2 memiliki 2 LED indikator yaitu RING LED dan Network LED. SIM800L V.2 tidak memiliki Power LED,indikator power menggunakan RING LED.
RING LED Menyala (HIGH) saat Power ON dan tidak ada panggilan masuk Mati (LOW) saat ada panggilan masuk ke nomor (Serial RINGING!) Berkedip saat saat tegangan DROP dan module akan auto reset
NET LED Fast Blinking (berkedip dengan cepat) saat mencari Jaringan/searching network mode Slow Blinking (berkedip dengan lambat) saat sudah mendapatkan jaringan/Network Registered
SIM800L V.2 menghilankan beberapa IO pin yang sebelumnya terdapat pada breakout board V.1 seperti pin RING , MIC - + ,SPK - + dan pin DTR. Module Ver.2 ini sepertinya lebih cocok untuk module SMS gateway atau Smart control dengan SMS.
POWER CONSUMPTION SIM800L V.2 memiliki konsumsi arus yang cukup besar saat bekerja.Berikut data yang saya dapatkan dari tool USB doctor yang saya pasang pada power supply module SIM800L V.2 :
Karena konsumsi daya yang cukup besar mak penggunaan SIM800L V.2 sangat disarankan menggunakan power supply eksternal saat diaplikasikan bersama Arduino dengan beberapa Module lain (misal bersama LCD/sensor lainya). Namun apabila hanya Stand alone Arduino+SIM800L V.2 saja masih bisa menggunakan supply dari pin 5V Arduino untuk supply tegangan ke module SIM800L V2.
TEST AT Command Untuk test AT-Command SIM800L V.2 sama dengan versi sebelumnya,bahkan library dan konfigurasi pin yang dipakai juga sama, yang berbeda hanya VCC pada module SIM800L V2 disambungkan ke pin 5V pada arduino tanpa melalui step down atau ke power supply eksternal/adaptor 5V.
Untuk Koneksi Standar Wiring Module SIM800L dengan Arduino adalah sbb:
Sim800L V.2 <--> Arduino VCC <--> 5V Arduino GND <--> GND RXD <--> Tx Serial D1 atau Tx SoftwareSerial TXD <--> Rx Serial D0 atau Rx SoftwareSerial
Apabila menggunaka power supply eksernal untuk SIM800L V.2 maka harus common GND.Artinya GND pada charger adaptor eksternal harus disambungkan dengan GND pada arduino, sedangkan pin 5V nya tidak perlu.
Untuk Tutorial check AT Command dan Standar Codingnya silahkan kesini. atau : http://www.belajarduino.com/2016/05/sim800l-gsmgprs-module-to-arduino.html
AUTO-CHECK Module SIM800L V.2 via Adafruit_FONA library
Saya membuat sebuah program sederhana untuk melakukan pengecekan module SIM800L V.2 menggunakan library Adafruit_FONA dan LCD i2C 1602.
Bahan yg perlu di sediakan - Module SIM800L V.2 - Module LCD1602 i2C - Kabel dupont jumper male to female 10pcs
Ekstract kemudian masukan kedua library diatas kedalam folder libraries pada folder installer software Arduino IDE (C:\Program Files\Arduino\libraries atauC:\Program Files (X86)\Arduino\libraries bagi pengguna Win64 bit)
Copy Sketch Coding berikut ini kemudian upload ke Arduino yg sudah tersambung ke SIM800L V2 dan i2C LCD.Setelah selesai upload buka Serial Monitor pada Arduino IDE pada boudrate 115200 dan perhatikan tampian LCD i2C nya.
// this is a large buffer for replies charreplybuffer[255]; // We default to using software serial. If you want to use hardware serial // (because softserial isnt supported) comment out the following three lines // and uncomment the HardwareSerial line #include SoftwareSerialfonaSS=SoftwareSerial(FONA_TX,FONA_RX); SoftwareSerial*fonaSerial=&fonaSS;
// Hardware serial is also possible! // HardwareSerial *fonaSerial = &Serial1;
// make it slow so its easy to read! fonaSerial->begin(4800); if(!fona.begin(*fonaSerial)){ lcd.setCursor(0,1); lcd.print(F("Couldn't find SIM800L")); while(1); } lcd.setCursor(0,1); lcd.print(F("SIM800L Detected")); delay(3000);
// Print SIM card IMEI number. charimei[15]={0};// MUST use a 16 character buffer for IMEI! uint8_timeiLen=fona.getIMEI(imei); if(imeiLen>0){ lcd.clear(); lcd.setCursor(0,0); lcd.print("SIM800L IMEI: "); lcd.setCursor(0,1); lcd.print(imei); delay(3000); }
// Print SIM card CCID number. charccid[20]={0};// MUST use a 16 character buffer for IMEI! uint8_tccidLen=fona.getSIMCCID(ccid); if(ccidLen>0){ lcd.clear(); lcd.setCursor(0,0); lcd.print("SIM card CCID: "); lcd.setCursor(0,1); lcd.print(ccid); delay(3000); }
Dengan menggunakan Arduino IDE kita dapat membuat kontrol 4 buah Relay dengan menggunakan remote TV.
Pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan sysmin dari rangkaian remote infra red kontrol dengan remote TV sebagai berikut. Bahan yang kita butuhkan :
1. IC Atmega 328
2. Kristal 16 Mhz
3. Relai 5 Volt/ DC
4 Dioda In4001
5. Transistor 9013
6. Resistor 1 K
7. Sensor Infra Red Tsop
Setelah itu masukkan Sketch dengan menggunakan Arduino IDE, untuk mengecek kode Tombol Remote TV. Sketch dapat diunduh disini
Setelah sketch dimasukkan, klik tool--Serial monitor pada software Arduino IDE, kemudian tekan remote dan arahkan pada Sensor IR. Maka dilayar akan tampil kode tombol remote yang ditekan.
Setelah kode remote di catat, masukkan ke dalam sketch kedua, dapat di klik disini.
Uji coba dulu di board Arduino Uno R3
Kalau sudah berhasil di Board Arduino UNO R3, maka bisa kita uji coba lagi dengan menggunakan Project Board, dengan skema sysmin diatas. Uji coba berhasil tinggal di rakit pada PCB Bolong.
Rangkaian sensor gerak adalah sebuah rangkaian yang digunakan untuk mendeteksi pergerakan manusia. Umumnya rangkaian sensor gerak digunakan untuk aplikasi menyalakan atau mematikan lampu secara otomatis. Aplikasi ini dapatdiumpai pada ruangan toilet. Di gedung mewah, penghematan listrik adalah salah satu hal yang sangat diperhatikan. Khususnya penggunaan lampu pada beberapa ruangan misalnya toilet. Lampu toilet seharusnya hanya menyala pada saat ada orang yang masuk ke dalam toilet tersebut, dan seharusnya mati jika tidak ada orang yang berada di dalamnya. Pada gedung yang sudah moderen, nyala lampu toilet tersebut tidak lagi dikontrol secara manual menggunakan sakelar. Melainkan sudah dikontrol secara otomatis dengan sensor gerak. Sehingga lampu toilet akan menyala jika ada orang yang masuk ke dalam. Dan akan mati secara otomatis jika orang tersebut telah keluar. Sensor gerak yang digunakan pada sistem tersebut adalah sensor gerak jenis PIR (Passive Infrared Sensor).
Sensor gerak PIR sifatnya mendeteksi inframerah pasive yang berasal dari daerah di sekelilingnya. Inframerah pasif bisa dipengaruhi suhu tubuh dari manusia ataupun hewan. Sehingga jika ada orang atau binatang yang mendekati sensor PIR, maka otomatis sensor ini akan “ON” atau mendeteksi adanya inframerah pasif. Prinsip seperti inilah yang dimanfaatkan untuk mendeteksi pergerakan manusia. Untuk menjadikannya sebagai pengendali lampu otomatis maka harus ditambahkan rangkaian lainnya. Rangkaian kendali dapat berupa rangkaian analog, digital maupun rangkaian terprogram berbasis mikrokontroler. Pada tutorial ini kita akan jelaskan tentang rangkaian sensor gerak pengontrol lampu menggunakan komponen bernama relay.
Rangkaian pengendali lampu dengan sensor gerak ini sangat sederhana dan dapat dibuat sendiri di rumah. Jika Anda seorang penggemar elektronika pastinya ingin sekali membuat rangkaian ini. Rangkaian ini membutuhkan komponen utama antara lain :
Baterei 9V DC digunakan untuk tegangans. Kita bisa menggantinya dengan adaptor 9VDC jpengganti baterei. Kelemahan penggunaan baterei adalah perlu penggantian secara berkala jika daya baterei telah habis.
Pada rangkaian sensor gerak diatas dapat dilihat bahwa output dari sensor PIR dihubungkan ke basis transisor. Transistor tersebut berfungsi sebagai rangkaian penggerak relay. Dikarenakan output sensor PIR hanya mengeluarkan tegangan 5 VDC. Sehingga tidak kuat untuk mendrive langsung relay, karena relay yang digunakan adalah relay 12VDC. Pada relay juga terdapat komponen dioda yang dihubungkan secara paralel dengan relay. Tujuannya adalah untuk memproteksi rangkaian dari tegangan arus balik yang berasal dari proses induksi beban induktor tersebut. Sementara lampu yang akan dikontrol dihubungkan ke bagian contact relay. Sehingga ketika sensor mendeteksi pergerakan transistor akan ON. Relay juga akan menjadi ON dan lampu akan menyala karena lampu dihubungkan dengan listrik melalui relay.
Tidak dibutuhkan rangkaian mikrokontroler terprogram. Cocok dijadikan project sederhana untuk pemula ataupun siswa-siswa elektronika. Semoga bermanfaat.
Rangkaian ini akan secara otomatis menyalakan lampu LED ketika panel surya tidak mendapat cahaya ( dari matahari). Sumber daya untuk menyalakan lampu akan didapatkan dari satu buah baterai yang akan mendapat pengisian (charged) ketika siang hari atau panel surya mendapatkan cahaya.